Pemerintah Yogyakarta berikan jalur khusus pengguna sepeda di sepanjang jalan raya kota Yogyakarta. Jalur itu kurang lebih memiliki lebar satu mtr.. Walaupun itu ada jalur khusus itu kenyataannya tidak efektif untuk pengguna sepeda sendiri. Situasi jalanan yang ramai buat jadi pengguna sepeda tersisihkan oleh pengguna kendaraan bermotor. Jalur yang di buat khusus untuk pengguna sepeda memiliki maksud untuk buat nyaman serta berikan ruang buat mereka waktu melintas di jalan raya. Bukan hanya jalur khusus di sepanjang jalan raya, pengguna sepeda juga beroleh ruang tunggu istimewa waktu berhenti di lampu merah dan penyeberangan khusus. Jalur serta ruang khusus tersebut di tandai dengan garis berwarna kuning sebagai pembeda dengan bingkai jalan raya yang berwarna putih. Sepanjang jalur juga ada gambar atau icon berupa gambar sepeda untuk memperjelas bahwa jalur itu ditujukan untuk sebagian pengguna sepeda.
“Saya saja permulaannya tak memahami apabila kenyataannya ada jalur khusus pesepeda di Yogyakarta ini” tutur Amira yang dimaksud salah seorang mahasiswi perguruan tinggi negeri di Yoyakarta. Bahkan dia mengaku bahwa baru belakangan ini tahu ada ruang tunggu khusus waktu lampu merah. Menurutnya jalur serta ruang khusus itu sangat tidak efektif karena terlalu banyak pengguna kendaraan bermotor yang menyesaki jalan raya sampai jalur pesepedapun ikut diserobot. Waktu berhenti di lampu merah saja tidak ada lagi jalan atau akses untuk menuju tempat tunggu khusus itu karena telah tertutup pengguna sepeda motor dan mobil.
“Bagaimana bisa pengguna sepeda menjangkau ruang tunggu khusus pengguna sepeda apabila jalannya saja penuh dengan ingindara mobil juga motor. ” Imbuhnya. Pengguna sepeda terkadang harus mengalah dengan pengguna kendaraan bermotor. Seringkali pengguna sepeda tentukan lewat gang-gang kecil atau jalur tikus untuk jauhi kemacetan. Sampai dapat di yakinkan jalur khusus yang telah di buat itu tidak efektif lagi sekarang ini.
Kota Yogyakarta memang indah apabila dijelajahi menggunakan sepeda. Keindahan kota Yogyakarta juga keramahan orang-orangnya buat wisatawan semakain tertarik untuk semakin dalam tahu Yogyakarta sebgai kota budaya. Ketertarikan wisatawan untuk menjelajahi Yogyakarta dengan bersepeda sangat tinggi, terutama untuk grup wisatawan asing (luar negeri) Hal semacam itu melatarbelakangi pembuatan jalur khusus untuk sebagian pengguna sepeda. Begitulah langkah pemerintah kota Yogyakarta memanjakan sebagian pengguna sepeda.
Rencana Dishub Pemerintah Yogya bakal mewacanakan pergantian letak ruangan tunggulah di setiap simpang, Hal itu dengan harapan supaya lebih mempermudah akses pesepeda di jalan raya. rencanya ruangan tunggulah sepeda bakal ada di segi kiri jalan barisan kendaraan bermotor dengan ukuran panjang 3 mtr. serta lebar 80cm. untuk eksperimen bakal dikerjakan pada th. depan di sebagian simpang di Yogyakarta.
Namun akhir-akhir ini pengguna sepeda di Yogyakarta semakin hilang ditelan zaman. Dengan berkembangnya zaman, sebagian orang lebih tentukan menggunakan kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor lebih praktis dan cepat jika di banding dengan sepeda. Selain itu mengunakan kendaraan bermotor juga tidak menguras tenaga seperti menggunakan sepeda karena kita tetap masih harus mengayuh sepeda itu. Saat ini saja sangat sulit dapatkan wisatawan besepeda ramai-ramai keliling kota budaya itu. Jangankan wisatawan, dapatkan warga ataupun mahasiswa yang menggunakan sepeda dalam kesehariannya sulit dijumpai.
Sepeda yaitu alat transportasi yang murah meriah bahkan menyehatkan. Namun yang berkeinginan tergeser oleh bermacam inovasi kendaraan bermotor yang semakin buat siapa saja tergoda untuk beli. Pengguna sepeda yang tetap masih bertahan sekarang ini biasanya mereka-mereka yang sudah lanjut usia. Kecuali lansia, pengguna sepeda yang lain yaitu beberapa orang ekonomi kelas bawah. Walaupun sesungguhnya kita kenali dengan bersepeda dapat membakar lemak yang ada pada tubuh kita. Karena itu sangatlah perlu usaha untuk kembali mengairahkan geliat pengguna sepeda di Yogyakarta ini. Bukan hanya memiliki maksud memelihara budaya cinta lingkungan dan melindungi budaya zaman dulu, tetapi kita juga mengefektifkan jalur khusus pengguna itu agar cost yang telah dikelurkan pemerintah kota Yogyakarta tidak terbuang sia-sia.
Wednesday, September 9, 2015
Perda untuk sepeda di jogja
9:44 PM
No comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment